Minggu, 15 April 2012

Komang Tua Berjualan Kopi

Komang Tua Berjualan Kopi

Sepenggal realita cucu hawa
Mengais rejeki di kepenatan kota
Hembusan angin metropolitan tak mampu tumbangkan ragamu
Meski tak sekokoh dulu tulang-tulang itu masih mampu menopangmu 
Jaket kelabu itu menjadi tameng kulitmu
Diselingi riak-riak parau kau tawarkan daganganmu

Komang tua hanya seorang cucu hawa
Dengan sekelumit kisah pilunya
Masa mudanya terlena oleh cinta
Dan rela menjadi yang kedua
Namun malang tak dapat dinyana
Kini dia hanya seorang janda
yang gantungkan hidupnya pada segelas kopi
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar